Membangun karakter siswa di sekolah sudah bukan merupakan hal yang asing lagi. Namun, pernahkah terpikir bagaimana cara membangun karakter siswa bahkan di luar jam sekolah? Seringkali pendidikan karakter hanya dilakukan di ruang kelas, padahal ini juga perlu dilanjutkan di luar jam sekolah. Untuk mewujudkan hal ini, guru dan orang tua harus bekerja sama dalam membimbing kehidupan siswa agar menjadi lebih baik.
Guru memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan nilai-nilai karakter, bahkan di luar jam pelajaran formal. Misalnya, dengan memberikan contoh perilaku yang baik, memantau perkembangan siswa melalui komunikasi aktif dengan orang tua, serta mendorong siswa untuk mengikuti kegiatan positif di luar sekolah seperti organisasi, bakti sosial, atau pelatihan kepemimpinan. Guru menjadi panutan bagi siswa dalam memperkuat ajaran nilai-nilai karakter yang telah diajarkan di sekolah dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, orang tua adalah fondasi utama dalam pendidikan karakter. Anak mendapatkan pendidikan karakter pertamanya di lingkungan keluarga. Keluarga adalah tempat anak belajar tentang nilai dan norma. Orang tua yang memberikan perhatian, mengajak anak berdiskusi, dan memberi contoh yang baik, akan membentuk anak menjadi pribadi yang memiliki kepribadian yang kuat dan positif.