Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, berbagai aspek kehidupan manusia mengalami transformasi, termasuk cara orang mengakses hiburan dan peluang finansial. Salah satu dampak negatif dari kemajuan ini adalah kemunculan perjudian dalam bentuk digital atau yang dikenal dengan judi online. Judi online kini menjadi ancaman serius, terutama bagi remaja yang sedang berada pada fase pencarian jati diri dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dampak negatif dari judi online terhadap remaja tidak dapat dipandang sebelah mata. Selain menimbulkan ketergantungan secara psikologis, perjudian online seperti taruhan bola, poker digital, dan permainan slot dapat merusak konsentrasi belajar, menurunkan prestasi akademik, hingga menyebabkan perilaku menyimpang. Dalam banyak kasus, remaja yang terjerat judi online mulai mengabaikan tanggung jawab sosial dan pendidikan mereka, bahkan rela mencari pinjaman uang secara ilegal untuk memenuhi kecanduan mereka.
Untuk itu, pendidikan menjadi instrumen kunci dalam membentuk karakter remaja yang kuat dan mampu menolak godaan perjudian online. Sekolah berbasis karakter perlu diterapkan secara lebih luas untuk memperkuat nilai moral di kalangan siswa. Pendidikan untuk masa depan harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan zaman, termasuk dalam menghadapi bahaya judi online. Dalam upaya ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran sentral dalam memberikan pemahaman tentang dampak hukum, sosial, dan psikologis dari perjudian. Edukasi anak tentang bahaya judi online menjadi langkah awal yang harus dijalankan secara konsisten. Salah satu metode efektif adalah dengan pembelajaran berbasis video edukasi yang menarik dan mudah dipahami remaja. Selain itu, aplikasi edukasi berbasis teknologi dapat menjadi alat pendukung untuk memberikan informasi dan simulasi situasi nyata tentang risiko judi online.
Pengaruh internet pada pendidikan juga harus diwaspadai. Di satu sisi, internet membuka akses ilmu pengetahuan tanpa batas, tetapi di sisi lain, membuka celah terhadap konten negatif seperti perjudian. Oleh karena itu, pendidikan berbasis teknologi harus diarahkan secara positif agar remaja memanfaatkan internet untuk hal-hal produktif dan membangun masa depan yang lebih baik. Meskipun pemerintah telah berupaya memblokir ratusan ribu situs judi online, masalah ini belum bisa diatasi sepenuhnya. Hal ini karena situs baru terus bermunculan dengan nama dan bentuk yang berbeda. Oleh sebab itu, pendekatan teknologi perlu dilengkapi dengan pendekatan edukatif dan preventif agar solusi yang dihasilkan bersifat jangka panjang.