Salah satu persoalan yang sering terjadi di masyarakat adalah kenakalan remaja yang terus berulang dari waktu ke waktu. Bentuk kenakalan tersebut pun beragam, mulai dari kenakalan ringan seperti membolos sekolah hingga kenakalan yang cukup berat seperti tawuran antarsekolah. Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pembinaan karakter sejak dini.
Sekolah tidak seharusnya hanya fokus pada pendidikan akademik semata, tetapi juga perlu memberikan perhatian serius pada pembentukan karakter siswa. Sekolah dapat memperkuat pendidikan karakter dengan tujuan agar siswa memiliki bekal kehidupan sejak dini, seperti kesopanan, kejujuran, etika, serta kemampuan berpikir sebelum bertindak. Dengan demikian, siswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga karakter yang baik.
Terlebih di era digital saat ini, anak-anak sangat mudah mengakses berbagai konten dari media sosial, termasuk yang berdampak negatif. Oleh karena itu, sekolah memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir siswa agar lebih selektif dalam menyaring dan memilih konten yang dikonsumsi.
Pendidikan di sekolah sangat penting karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di sana. Guru, sebagai sosok yang berinteraksi langsung dengan siswa setiap hari, memiliki peran besar dalam membentuk karakter mereka. Tidak hanya melalui mata pelajaran seperti bimbingan dan konseling, guru juga dapat menjadi contoh melalui perilaku sehari-hari, misalnya: selalu datang tepat waktu, berbicara dengan sopan, dan menunjukkan sikap disiplin.
Lambat laun, siswa yang terbiasa melihat contoh sikap baik dari gurunya akan menormalisasi perilaku tersebut dan cenderung mengikutinya. Selain itu, sekolah juga dapat menyediakan berbagai kegiatan tambahan di luar jam pelajaran, seperti kegiatan ekstrakurikuler yang dapat melatih sikap saling menghargai, kerja sama, dan tanggung jawab.
Dengan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada nilai akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, maka akan tercipta generasi yang cerdas secara moral dan etika. Dengan demikian, berbagai bentuk kenakalan remaja pun dapat diminimalisir.