Proses pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar sering kali masih bersifat satu arah, di mana guru menyampaikan materi secara langsung sementara siswa hanya mendengarkan tanpa keterlibatan aktif. Pola pembelajaran seperti ini, seiring waktu, membuat suasana kelas terasa pasif dan kurang menyenangkan. Akibatnya, banyak siswa yang merasa cepat bosan, mengantuk, dan kesulitan menyerap materi pembelajaran dengan maksimal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkanlah metode pembelajaran baru, yaitu Problem Based Learning (PBL). Metode ini mendorong siswa untuk mencari solusi dari suatu permasalahan, baik secara individu maupun dalam kelompok. PBL mengajak siswa untuk berpikir kritis, aktif, mampu bekerja sama, serta memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving).
Dalam metode ini, peran guru bukan lagi sebagai pusat informasi, melainkan sebagai pendamping dan fasilitator yang membimbing siswa dalam proses diskusi, pencarian informasi, hingga penyampaian pendapat. Dengan penerapan PBL, suasana kelas menjadi lebih hidup, interaktif, dan nyaman, sehingga mendorong siswa untuk lebih menyerap materi pembelajaran yang disampaikan.
PBL juga membantu siswa menjadi lebih mandiri dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Ketika siswa merasa bahwa materi pelajaran relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, mereka akan lebih mudah memahami dan termotivasi untuk belajar. Selain itu, melalui kerja kelompok dalam memecahkan masalah, siswa dilatih untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan berdiskusi, serta saling bertukar pandangan satu sama lain. Hal ini membuka wawasan mereka dan mendorong tumbuhnya cara berpikir yang lebih terbuka dan toleran.
Penerapan metode Problem Based Learning di tingkat sekolah dasar merupakan langkah yang tepat untuk membiasakan siswa sejak dini agar lebih mandiri, komunikatif, mampu bekerja dalam tim, dan memiliki pemikiran yang terbuka. Agar metode ini berhasil diterapkan, diperlukan pula peran aktif guru dalam merancang masalah yang relevan dengan materi pembelajaran serta membimbing siswa secara optimal selama proses belajar berlangsung.